Selasa, 02 September 2025

Macho, Camilan Enak Khas Sumenep Penggugah Selera

Macho, Camilan Enak Khas Sumenep Penggugah Selera

 

Macho makanan khas Sumenep

Macho adalah makanan khas yang berasal dari Desa Kertasada, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep. Macho biasanya disajikan pada saat hari raya atau lebaran. Akan tetapi kerap juga dijadikan buah tangan pada saat menjenguk orang sakit atau oleh-oleh untuk keluarga.

Makanan khas ini terbuat dari gula yang dikeraskan, yang dibentuk menjadi lonjong dan dalamnya diberi ruang kosong. Pada bagian luarnya ditaburi semacam beras atau nasi berwarna merah muda dan putih. Jadi, tekstur Macho saat dimakan agak keras dan terasa kopong di mulut.

Dengan bentuknya yang unik, Macho dapat menarik minat orang untuk mencobanya. Walaupun memiliki tekstur yang agak keras dan terasa kopong di mulut, tidak mengurangi rasa yang terdapat pada Macho. Di Marengan Laok, banyak disajikan makanan khas tersebut pada saat hari raya atau lebaran, karena sudah menjadi ciri khas yang terdapat di Desa Marengan Laok.

Jadi Macho adalah makanan khas dari Desa Marengan Laok, yang disajikan pada saat lebaran dan kerap juga dijadikan buah tangan. Dengan bentuknya yang unik mampu menjadikannya ciri khas pada makanan tersebut.


Penulis 

Ladia Safira Putri & Rika Putri Ramadhani

Siswi kelas XI-C SMAS Plus Miftahul Ulum

Selasa, 26 Agustus 2025

BERKAT IBU PERTIWI

BERKAT IBU PERTIWI

 


Berkat Ibu Pertiwi
Dalam gelapnya negri ditangan penjajah
Tak ada yang mengecap indahnya semesta di antara ribuan manusia yang tumbang
Hidup wanita tiada henti menahan luka
Dihina karena dilihat sebagai makhluk lemah Padahal tak diizinkan untuk menyentuh pendidikan
Bodoh dalam dunia luar yang penuh ancaman
Dibuat buta oleh para penjahat yang hanya bisa bermain senjata
Tahun berganti tahun penuh sesak dan air mata hingga ibu pertiwi datang menyadarkan para wanita
Si cantik yang mengangkat derajat wanita dengan begitu hebat
Tak tumbang hanya karena cacian semata
Berdiri membela ribuan wanita Indonesia
Hingga wanita tak lagi di bawah kaki pria
Namun tak mengubah status jika wanita menjadi pemuda
Hanya mengajarkan kepada mereka agar Mandiri
Di antara badai yang memandang rendah


Mereka diatas Merdeka

Suara temrakan menggema di cakrawala
Menyerukan perjuangan yang tak ada habisnya Melumpuhkan senjata pembuat warna darah mengenang
Di setiap langkah pejuang yang rela tumbang Diantara sukma penuh penderitaan
Demi Bumi yang menjadi warisan
17 Agustus menjadi saku di antara semua bukti
Bahwa rakyat pantas merebut jiwa yang dipadamkan
Bung Karno dilantik Bung Hatta menjadi wakil Penjahat takut nantı tak pantas disegani
Menjadi hama lerusak negeri
Generası partas berbakti pada mereka yang cinta mati
Agar hidup seperti impian para pemimpin

Minggu, 24 Agustus 2025

SASTRA LUKA

SASTRA LUKA

 

Dewi Ariska | Siswa kelas XIB

SASTRA LUKA

Ia melangkah ke sudut dunia
Terusir dari secuil ruang bahagia
Terdiam dengan hati yang rusak
Hingga binasa karena luka yang membengkak

Terombang-ambing di lautan air mata
Begitu dahsyat menghacurkan rakitan jiwa
Meninggalkan luka tak kasat mata
Hingga tenggelam dalam kesunyian malam

Ia menangis dalam senyum
Memeluk kepingan diri yang sudah berantakan
Tak pernah lelah ia bercerita
Berdialog dengan kerinduan akan tawa

Biarkan ia bersastra
Melukis diri yang dibaluti jutaan luka
Biarkan ia bersastra
Menorehkan ribuan luka lewat senyumannya


TANGIS TAK BERUJUNG

Nyaringnya tangisan sepanjang lorong
Menemani runtuhan dinding yang tinggi
Menggema di setiap lorong penuh darah
Kala meriam merenggut jiwa

Suara memekakkan telinga
Menjemput ratusan air mata
Meringrakuk
Tersudut dengan harapan yang semu

Tak ada yang lebih kejam
dari ganasnya penjajahan
Mereka tertawa
Seakan tuli dengan raungan manusia

Indonesia!
Negara dengan ribuan mimpi
hilang terenggut rasa iri
Indonesia?
Kini Kita Jaya
bersatu dalam ruang kedamaian


RUANG RINDU

Indah Wajahmu memanjakan Mata
berputar-putar melintasi jenuhnya pikiran
diterbangkan angin dengan manja
Lalu terjatuh di tanah Kenangan

Bayangmu selalu mencoba mendekat
Menyelumuti raga yang belum ikhlas
dengan senyum tenang yang terukir
Meski dipeluk tenang oleh bumi

Suaramu mengalun di benakku
Melintasi ruang waktu yang sudah Lusuh
Cintaku tak pernah pudar meski Jauh
entah akan berpaling ataukah semu

Minggu, 17 Agustus 2025

Upacara HUT ke-80 RI di SMAS Plus Miftahul Ulum: Momentum Menumbuhkan Semangat Perjuangan dalam Dunia Pendidikan

Upacara HUT ke-80 RI di SMAS Plus Miftahul Ulum: Momentum Menumbuhkan Semangat Perjuangan dalam Dunia Pendidikan

Foto bersama pasca upacara HUT Ke-80 RI

Sumenep, 17 Agustus 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, SMAS Plus Miftahul Ulum bersama seluruh instansi pendidikan di bawah naungan Yayasan Abdullah Dewi Hasanah melaksanakan upacara bendera yang berlangsung khidmat pada Minggu (17/8/2025). Seluruh guru, tenaga kependidikan, dan siswa turut serta mengikuti upacara tersebut dengan penuh semangat.

Bertindak sebagai pembina upacara, Kyai Hisbullah Huda, S.H., dalam amanatnya menyampaikan bahwa peringatan kemerdekaan Indonesia bukan hanya sekadar seremonial, melainkan momentum untuk terus berjuang mengisi kemerdekaan.

“Kemerdekaan seutuhnya dapat kita raih apabila terus berjuang. Perjuangan kita saat ini dapat diwujudkan melalui kegigihan belajar. Dengan belajar sungguh-sungguh, kita ikut berkontribusi membangun bangsa,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala SMAS Plus Miftahul Ulum, Rumzil Azizah, M.Pd. menekankan pentingnya menanamkan pola pikir perjuangan di kalangan pelajar.

“Generasi muda harus menumbuhkan semangat juang dalam setiap langkah, khususnya di bidang pendidikan. Semangat kemerdekaan hendaknya menjadi inspirasi untuk selalu maju, berprestasi, dan tidak mudah menyerah,” ujarnya. 

Momen upacara kali ini juga menjadi pengalaman berharga bagi siswa yang bertugas sebagai pengibar bendera. Ketua OSIS SMAS Plus Miftahul Ulum, Moh. Syamsul Maarif, yang mendapat amanah sebagai pengibar bendera merah putih, mengaku bangga sekaligus terharu.

“Ini pengalaman luar biasa bisa mengibarkan bendera di tanggal 17 Agustus. Dulu para pahlawan berjuang demi berkibarnya bendera ini, dan kini saya bisa ikut merasakan makna perjuangan itu,” ungkapnya penuh haru.

Upacara berlangsung dengan tertib dan penuh kekhidmatan. Seluruh rangkaian kegiatan ini menjadi pengingat bahwa semangat kemerdekaan harus terus dihidupkan, terutama di lingkungan pendidikan, agar lahir generasi muda yang cerdas, tangguh, dan berkarakter.

Selasa, 12 Agustus 2025

Seru! OSIS SMAS Plus Miftahul Ulum Gelar Lomba Semarak HUT ke-80 RI

Seru! OSIS SMAS Plus Miftahul Ulum Gelar Lomba Semarak HUT ke-80 RI

Keseruan lomba volly semarak HUT Ke-80 RI

Sumenep, 12 Agustus 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, OSIS SMAS Plus Miftahul Ulum menggelar serangkaian lomba yang memadukan semangat kompetisi, kreativitas, dan kebersamaan. Kegiatan ini berlangsung meriah di lingkungan sekolah sejak pagi hari, diikuti oleh seluruh siswa dari berbagai tingkatan kelas.

Terdapat enam jenis perlombaan yang menjadi magnet perhatian warga sekolah, yaitu futsal, billiard ball, voli, tarik tambang, lomba puisi, dan cerdas cermat. Setiap kelas mengirimkan perwakilan terbaiknya untuk bertanding, baik di cabang olahraga yang memacu adrenalin maupun cabang seni dan pengetahuan yang menguji kreativitas serta kecerdasan.

Ketua OSIS SMAS Plus Miftahul Ulum, Mohammad Syamsul Maarif, menuturkan bahwa perlombaan ini memiliki makna lebih dari sekadar memperebutkan gelar juara.

"Menurut saya, dengan adanya lomba ini, kita dapat sama-sama berjuang untuk menggapai kemenangan, seperti halnya para pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan pada zaman penjajahan. Tentu lomba-lomba yang diselenggarakan sangat menyenangkan dan seruuuu!" ujarnya penuh antusias. Ia menambahkan, kegiatan ini diharapkan dapat berjalan lancar hingga penutupan nanti, sekaligus menjadi momen mempererat solidaritas antar siswa.

Salah satu peserta lomba, Agus Wahyudi, mengaku sangat menikmati atmosfer kompetisi tahun ini.

"Kegiatan lomba ini sangat menyenangkan untuk semarak kemerdekaan. Saya harap ke depannya lebih kompak lagi agar lebih meriah dalam pertandingan semarak kemerdekaan," ungkapnya.

Sementara itu, Pembina OSIS, Mulyadi, S.H., menegaskan bahwa lomba ini bukan hanya bentuk hiburan, tetapi juga manifestasi rasa syukur dan kegembiraan dalam menyambut kemerdekaan bangsa.

"Semoga dengan adanya lomba-lomba semarak kemerdekaan ini, siswa-siswi dapat meningkatkan kepercayaan diri dan semangat juang tinggi dalam menatap masa depan dengan penuh prestasi," katanya.

Selain menjadi ajang adu bakat dan keterampilan, kegiatan ini juga menjadi wadah mempererat hubungan antar siswa lintas kelas. Sorak-sorai penonton, teriakan penyemangat dari teman sekelas, serta tawa riang peserta menciptakan suasana yang penuh keakraban dan kegembiraan.

Dengan dukungan penuh dari pihak sekolah dan semangat seluruh peserta, lomba semarak HUT ke-80 RI di SMAS Plus Miftahul Ulum diharapkan menjadi kenangan indah yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menanamkan nilai perjuangan, sportivitas, dan persatuan di kalangan generasi muda.

Senin, 11 Agustus 2025

Semarak Lomba Guru SMAS Plus Miftahul Ulum: Seru, Kompak, dan Penuh Semangat Peringati HUT ke-80 RI

Semarak Lomba Guru SMAS Plus Miftahul Ulum: Seru, Kompak, dan Penuh Semangat Peringati HUT ke-80 RI

 

Lomba dalam rangka HUT Ke-80 RI

Sumenep, 11 Agustus 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, SMAS Plus Miftahul Ulum menggelar berbagai lomba unik yang diikuti para guru. Kegiatan ini sukses menciptakan suasana meriah dan penuh gelak tawa, sekaligus mempererat kebersamaan.

Beragam perlombaan seperti tiup gelas, peras air estafet, memancing emosi, menyuap biskuit, tumpah balon, hingga estafet hanger berlangsung seru dan mengundang antusiasme tinggi dari peserta.

Penanggung jawab kegiatan, Ibu Nia Yuliati, S.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki nilai lebih dari sekadar hiburan. “Lomba ini penting untuk membangun semangat di lingkungan sekolah dan kebersamaan antar guru agar lebih kompak. Harapannya, semangat ini dapat menular saat pembelajaran,” ujarnya.

Salah satu peserta, Ibu Ema Yuliantin, S.Si., mengungkapkan kesan positifnya. “Lomba seperti ini perlu dilakukan sebagai sarana refreshing dan membangun kolaborasi. Meski usia para guru sudah tidak muda lagi, kami tetap berkompetisi dengan penuh semangat. Harapan saya acara seperti ini bisa dilaksanakan secara kontinu,” tuturnya.

Selain memupuk komunikasi dan kebersamaan, kegiatan ini juga menjadi “charger” semangat para guru. Dengan semangat yang terbarukan, diharapkan pembelajaran di kelas menjadi lebih menyenangkan, bermakna, dan berkesadaran bagi siswa.

Acara puncak ditutup dengan pembagian hadiah lomba dan doorprize, menambah keceriaan seluruh peserta. Semangat kebersamaan yang terbangun di momen peringatan kemerdekaan ini diharapkan terus terjaga dalam keseharian di SMAS Plus Miftahul Ulum.