Tahun Baru Islam

Rumzil Azizah, M.Pd

"Tetap didik dan doakan anak kita menjadi manusia yang terbaik, karena kita bukan hakim yang harus memutuskan masa depan."

Moh. Nur, S.Kom

“Teruslah belajar dan siapkan masa depan dengan proses yang menyenangkan, bersabar dan ulet untuk menyelesaikan persoalan”

Ema Yuliatin, S.Pd

“Belajar akan lebih mudah meraih masa depan, ingat wajah orantuamu, maka kamu akan semangat kembali ”

SAMBUTAN KEPALA

Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh.


Puji syukur kepada Alloh SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan Rahmat dan Anugerah-Nya kepada kita semua. Sebagai salah satu sekolah penggerak yang ada di Kab. Sumenep dimana informasi sangat dibutuhkan untuk menjawa dan meyampaikan perkembangan sekolah kami. Besar harapan kami, sarana ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang ada dilingkup pendidikan dan pemerhati pendidikan secara khusus bagi SMA PLUS MIFTAHUL ULUM. Sekolah kami berada didalam Pondok Pesatren Al-Uysmini dimana AHLAQ menjadi yang paling utama bagi seluruh keluarga besar SMA PLUS MIFTAHUL ULUM. Terima kasih atas kunjungannya di website kami maju terus untuk mencapai SMA PLUS MIFTAHUL ULUM yang lebih baik lagi. Wallahul muwafiq ila aqwamith thariq Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Informasi TERBARU

Kami sajikan informasi terupdate disini khusunya pekembangan SMAS PLUS MU SUMENEP

polio

MENGENAL LEBIH JAUH

SMA Plus Miftahul Ulum bediri sejak 2016 atas pemikiran Drs. K.H. Abdullah Cholil M.Hum dimana beliau resah terhadap santri yang menetap dipesantren dan masih sekolah umum diluar pesantren, sebab diluar berbeda dalam pergaulan, tidak seperti pesantren. Jika santri sekolah didalam maka bagi pengasuh lebih mudah dalam mengontrol santri sebagaimana yang diamanahkan oleh wali santri.


SMA ini tentu harus berbeda dengan SMA lain sehingga pengasuh memberi nama Plus Miftahul Ulum, Plus disini lebih dikhususkan kepada pendalaman ilmu agama, dan tidak menutup kemungkinan plus plus yang lain. sejak awal berdiri sampai sekarang SMA Plus Miftahul Ulum mendapat sambutan baik dari masyarakat hal ini dapat dilihat dari kwantitas siswa/i dan kwalitas dalam kegitan belajar mengajar oleh pendidik yang berdidikasi tinggi,


Kapan Berdiri
Baca sejarah SMA Plus
1
...
Kurikulum Sekolah
....
1
...
Fasilitas yang disediakan
...
1
...
Kemudahan dalam belajar
...
1
...
Apa saja kretivitas yang telah dihasilkan
...
1
...

Informasi UMUM

Kami akan suguhkan informasi seputra pendidikan

Senin, 17 November 2025

Pantun Kreatif XII-A

Pantun Kreatif XII-A

 


Bu Erwin membeli paku
Dan tak lupa membeli jamu
Perbanyaklah membaca buku
Agar dapat banyak ilmu
(Moch Ali Vikry Al Khomaidy)

Jalan jalan ke Jepang
Jangan lupa membeli krupuk
Buat apa ke Jepang
Kalo cuman mau beli krupuk
(Moh Sitky Muther)

Kakak kepasar membeli kue cucur
Pulangnya di kasih saya
Jadilah orang yang jujur
Agar selamat sentosa
(Irfan Kurniawan )

Temu lawak dibuat obat
Diminum agar badan sehat
Carilah ilmu dengan giat
Agar beruntung dunia akhirat
(Irdatul Obbadi)

Pagi-pagi ke rumah Pak Somat
Untuk meminta buat tomat
Jangan lupa mengerjakan solat
Sebelum kita menjadi mayat
(Ach. Noval Robbani)

Pagi-pagi melihat fajar
Siangnya pergi ke taman
Masa muda waktunya belajar
Bukan waktunya cinta-cintaan
(M. Rofiq)

Berjalan-jalan bersama mama
Pulangnya bertemu Bu Indah
Jangan main cinta di masa muda
Kalau tidak mau menyesal selamanya
(Moh. Musfiq Jamil)

Membeli pohon di alun-alun
Pohon ditanam di tengah ladang
Apalah guna hidup seribu tahun
Jika hidup tak pernah sembahyang
(Romdan Fadlillah)

Kamis, 13 November 2025

Pantun Kreatif Siswa XII D

Pantun Kreatif Siswa XII D

 


Di pohon ada sarang lebah
Di rumah ada burung kakak tua
Jika kau ingin ilmu barokah
Berbaktilah pada guru dan orang tua

Mentari pagi memancar sinar
Menyapa bumi penuh kasih
Guru ibarat pelita yang sabar
Menerangi hidup yang bersih

Jalan jalan ke blitar
Pulangnya naik dokar
Kalo kami ingin pintar
Maka rajinlah belajar

Buah stowbery kecil rupanya
Membuat kita menjadi semangat
Buanglah sampah pada tempatnya
Agar lingkungan tetap sehat

Nasi uduk sambal terasi
Rasa sedap tambah saledri
Jalan hidup penuh motivasi
Percaya pada kemampuan diri

Ke pasar beli jamu
Pulangnya mampir ke basmalah
Hormatilah gurumu
Agar mendapat ilmu yang barokah

Lihat hasduk warna merah
Diambil sambil ditarok di lengan
Mari bersihkan daerah
Agar indah pemandangan

Bunga melati di taman bunga
Berbau harum sepanjang hari
Jangan lupa senyum dan cinta
Hidup bahagia sampai mati

Selasa, 11 November 2025

Pantun Kreatif Siswa

Pantun Kreatif Siswa

 


Pergi ke taman bersama kakak
Pulangnya bertemu Surti
Janganlah kamu jadi orang congkak
Agar kamu selalu dihormati

Ke pasar beli jamu
Pulangnya beli lalapan
Nikmatilah masa mudamu
Jangan lupa masa depan

Ke pasa beli mangga
Pulangnya naik delman
Kalau kamu cari saya
Datanglah ke taman

Ke sekolah hari Selasa
Jam pertama bahasa Indonesia
Jika kamu rajin membaca
Maka akan berbahagia

Madura terkenal kota tumpah darah
Janganlah kamu mencari masalah
Jadilah pemuda pantang menyerah
Agar nanti tidak putus sekolah

Pergi ke sekolah hari Selasa
Di kelas ada Pak Lutfi
Kami anak generasi muda
Orang rajin dan berprestasi

Ke pasar beli buah
Pulangnga naik sepeda
Hidup itu tidaklah mudah
Jika tanpa usaha

Ke warung membeli lontong
Pulangnya ketemu suci
Janganlah suka berbohong
Karena itu perbuatan keji

Kamis, 06 November 2025

Pantun Kreatif 1

Pantun Kreatif 1

Sumber : inilah.com


# Anak ayam makan ubi
   Ubi tiga tinggal sebiji
   Siapa rajin mengaji
   Kelak jadi anak terpuji

# Sore hari berhembus topan
   Pohon tumbang menjadi delapan
   Anak baik anak yang sopan
   Kelak bahagia di masa depan

# Anak nelayan menjala ikan
   Perahu kecil di tengah lautan
   Jangan suka bermalas malasan
   Rajin bekerja kunci kesuksesan

# Baju dicuci harus dibilas
   Saat di jemur di injak unggas
   Jadi murid tidak boleh malas
   Harus mengerjakan semua tugas

# Ke laut menangkap ikan
   Pulangnya mampir ke tempat makan
   Dari pada kita membuat kesalahan
   Lebih baik saling memaafkan

# Buah pisang dipinggir sumur
   Anak biawak ular berbisa
   Duduk menangis di pinggir kubur
   Teringat badan banyak berdosa

# Ke rumah sakit pergi berobat
   Pulangnya berpapasan dengan bu lika
   Segeralah kamu bertobat
   Agar mati tidak mendapat siksa

# Buah semangka warnanya pekat
   Makanlah dengan gembira
   Jagalah lidah dari perkara jahat
   Agar hidup bahagia sejahtera

# Jalan jalan ke kota blitar
   Jangan lupa membeli sukun
   Jika kamu ingin pintar
   Belajarlah dengan tekun

# Makan di rumah nasinya basi
   Nasinya nasi padang
   Jangan kamu haus validasi
   Kalau ingin dipandang orang
  

Kumpulan pantun ditulis oleh siswa kelas XII-C

Rabu, 05 November 2025

Pendidikan Merdeka: Antara Cita-cita dan Realitas Transformasi

Pendidikan Merdeka: Antara Cita-cita dan Realitas Transformasi

Sumber : ideapers.com


Berbicara masalah pendidikan sama halnya berbicara masalah nasib suatu bangsa. Belum lekang dari tulisan sejarah bagaimana guru menjadi prioritas oleh Kaisar Hirohito pasca bom atom meledak di Hiroshima dan Nagasaki. Kaisar Hirohito menghimpun seluruh guru dan menegaskan bahwa gurulah yang akan menjadi tumpuan untuk membangun negerinya yang porak-poranda. 

Sementara itu di belahan dunia lain, di Brasil, kita dapat menguliti pelan-pelan sejarah perjuangan Paulo Freire memberantas buta aksara. Ia melakukan praktik belajar-mengajar orang-orang miskin yang buta huruf. Praktik belajar-mengajar ini kemudian dikenal dengan pendidikan yang membebaskan. Apa yang ia harapkan adalah orang-orang miskin segera terbebas dari kemiskinan melalui dunia pendidikan. 

Di dalam negeri sendiri, biografi tokoh semacam itu tak kalah inspiratifnya untuk digugu dan ditiru. Sebut saja Ki Hajar Dewantara sebagai tokoh pendidikan nasional telah memberikan payung teduh agar pewaris bangsa ini terus maju melalui pendidikan. Dari tokoh perempuan, Dewi Sartika mendirikan sekolah khusus untuk perempuan bernama “Sakola Kaoetamaan Istri”. Dalam sekolah itu, para perempuan diberikan pelajaran tentang membaca, menulis, menjahit, dan keterampilan lagi yang berguna bagi perempuan. 

Cerita lainnya yang senada dengan biografi tokoh di atas  datang dari pemuda bernama Furdan dari ujung timur negara ini. Furdan Kinder adalah putra daerah asli Distrik Tomu, Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat yang mendedikasikan dirinya untuk menyalakan api lilin harapan anak-anak di pedalaman Papua. Di zaman yang sudah berkemajuan dan sebrang digital ini, Furdan harus bergelut minimnya literasi, akses pendidikan yang kurang memadai dan fasilitas yang serba kekurangan. 

Cerita terakhir ini kemudian menarik akar persoalan pendidikan bangsa ini. Sepenggal kisah Furdan menjadi kaca benggala buram belum meratanya kemajuan pendidikan Indonesia. Pertanyaan yang kemudian muncul, benarkah kita sudah merdeka? Realitas ini menjadi paradoks dengan cita-cita generasi emas 2045. Bagaimana kita bisa menerapkan pembelajaran mendalam sementara persoalan mendasar dan mendalam saja belum bisa teratasi. Kita bisa saja merinci apa saja persoalan yang membelenggu kemerdekaan pendidikan bangsa ini satu per satu antara cita-cita dan realitas yang ada. 

Cita-cita Pendidikan Indonesia

Menilik kembali apa yang dilakukan oleh Kaisar Hirohito saat mengumpulkan jumlah guru yang tersisa pasca bom atom, kita dapat menakar bahwa Kaisar Hirohito ingin membangun sebuah peradaban. Kaisar Hirohito tidak memilih meliter untuk kemudian membalas serangan musuh, sebab Kaisar Hirohito sadar bahwa sesungguhnya guru adalah agen perubahan untuk kemajuan suatu bangsa. Melihat ini, secara sadar bahwa pendidikan menjadi poros utama dalam membangun ulang sebuah negara untuk lebih maju. 

Usaha untuk mencapai kemajuan seperti itu juga disadari oleh pelopor pendidikan negara kita tercinta ini. Oleh karena itu, sistem pendidikan nasional mendefinisikan secara jelas dan terperinci bahwa pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Dari definisi tersebut kita dapat menggarisbawahi cita-cita mulia dari sistem pendidikan negara ini yakni pengembangan potensi diri. Harapan dari cita-cita pengembangan potensi diri tersebut adalah kematangan dalam berpikir dan bertindak serta kecakapan dalam bidang yang ditekuni. Puncaknya adalah seturut dengan cita-cita bangsa ini yang termaktub dalam undang-undang 1945 yaitu turut mencerdaskan kehidupan bangsa. Artinya, tujuan finalnya adalah kemerdekaan sejati untuk diri sendiri, masyarakat dan negara. 

Realitas Pendidikan Indonesia

Sayangnya cita-cita itu harus terbelenggu oleh realitas yang ada. Sekelumit persoalan seperti akses pendidikan yang tidak merata, sarana prasarana tidak memadai dan kurikulum yang membingungkan masih menjadi noktah persoalan. Padahal, saat ini kita tidak lagi di zaman Paulo Freire, Ki Hajar Dewantara atau Dewi Sartika. Kita hidup di zaman generasi Z yang notabene serba berkemajuan seturut dengan perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat. 

Penulis tidak menampik bahwa apa yang dilakukan oleh Furdan Kinder adalah tindakan mulia dari seorang pemuda yang tergerak hatinya menghidupkan cahaya lilin harapan generasi emas bangsa Ini. Tindakannya sama dengan apa yang dilakukan oleh Paulo Freire yang menghidupkan cahaya harapan orang-orang miskin di deaerahnya. Namun yang membedakan adalah apa yang dilakukan Freire telah terjadi berpuluh-puluh tahun lalu. Sementara Furdan melakukannya di zaman pasca Indonesia merdeka puluhan tahun lalu. Satu sisi kita bangga pada seorang pemuda, satu sisi lainnya kita mengelus dada bahwa hak-hak mendapatkan pendidikan yang layak belum sepenuhnya dinikmati oleh generasi saat ini. Inilah yang oleh Tan Malaka disebut kemerdekaan semu bukan kemerdekaan sejati. 
Apa yang bisa dilakukan? 

Kita tidak perlu mencari kemana jawaban itu. Jawaban itu ada dalam diri sendiri, ada pada setiap masyarakat dan lebih khusus ada pada pemangku jabatan. Secara individu manusia adalah makhluk terpelajar. Kesadaran diri harus melekat pada setiap individu bahwa manusia adalah makhluk yang terpelajar, makhluk yang terus berkembang sesuai zaman. Jika tidak, maka stagnasi akan menjadi pagar utama untuk kemajuan. Kalau hidup sekadar hidup, babi di hutan juga hidup, kalau bekerja sekadar bekerja, kera juga bekerja. Kata Buya Hamka menyentil orang-orang yang tidak ingin perubahan. 

Kesadaran individu akan memberikan dampak positif terhadap kesadaran masyarakat dan sebaliknya pula kesadaran masyarakat juga akan berpengaruh terhadap individu untuk terus belajar. Freire dan Furdan telah mempraktikkan hal tersebut. Mereka memberikan dampak positif untuk anak-anak dan lingkungan sekitarnya, membuka cakrawala pendidikan untuk setiap orang yang berhak. 

Kesadaran individu dan masyarakat harus didukung oleh kesadaran pemangku kebijakan dan pelaksana kebijakan. Pemangku kebijakan, mulai dari pemerintah pusat hingga daerah memiliki kesadaran penuh bahwa setiap individu yang bernapas di negeri ini memiliki hak untuk memperoleh pendidikan. Oleh karena itu, kebijakan yang dibuat harus sesuai dengan Tujuan Pendidikan Nasional dan memperhatikan kebutuhan dan kondisi riil di lapangan seperti sumber daya manusia, sarana prasarana, partisipasi masyarakat, dan anggaran. 

Jika sudah demikian, bukan tidak mungkin transformasi pendidikan yang memerdekakan atau kemerdekaan pendidikan akan tercapai. Kita tidak akan menemukan kembali ketimpangan pendidikan antara kota dan desa atau  antara ibukota dan daerah. Kita juga tidak akan menemukan disparitas pendidikan antara yang kaya dan miskin. Namun sebaliknya, kita akan melihat kemerdekaan sejati sebagai buah ranum pendidikan. Bukan cahaya lilin lagi tapi cahaya generasi emas yang akan menerangi jalan hidup bangsa ini ke depan. 

Senin, 03 November 2025

SISWA SMAS PLUS MIFTAHUL ULUM IKUTI TES KEMAMPUAN AKADEMIK (TKA)

SISWA SMAS PLUS MIFTAHUL ULUM IKUTI TES KEMAMPUAN AKADEMIK (TKA)


Sumenep, 3 November 2025 – SMAS Plus Miftahul Ulum melaksanakan Tes Kemampuan Akademik (TKA) pada Senin–Selasa, 3–4 November 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh peserta didik kelas XII dengan penuh semangat. Tes dilaksanakan di laboratorium komputer sekolah secara digital.

TKA ini bertujuan untuk mengukur kemampuan akademik siswa secara komprehensif, meliputi aspek pengetahuan, logika berpikir, serta pemahaman konseptual terhadap berbagai mata pelajaran.

Kepala sekolah Ibu Rumzil Azizah, M.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dalam proses pembinaan mutu akademik di sekolah.

“Tes ini bukan sekadar ujian, tetapi juga sarana untuk melihat sejauh mana kesiapan siswa dalam menghadapi tantangan belajar. Kami berharap para siswa mengerjakan dengan sungguh-sungguh, menunjukkan kemampuan terbaiknya, dan menjadikan hasilnya sebagai bahan refleksi untuk terus berkembang,” ujar beliau.

Sementara itu, salah satu siswa putra, Moh. Noval Rabbani, siswa kelas XII-A, mengungkapkan rasa antusiasnya mengikuti TKA.

“Awalnya saya agak gugup karena ini tes berbasis komputer, tapi lama-lama jadi seru. Soalnya menantang dan membuat saya ingin lebih banyak belajar lagi,” tutur Noval dengan semangat.

Hal senada juga disampaikan oleh Rodiyatan Mardiah, siswi kelas XII-D yang akrab disapa Dea.

“Saya senang bisa ikut TKA karena bisa tahu kemampuan diri sendiri. Tesnya membuat saya lebih termotivasi untuk belajar lebih giat lagi supaya hasilnya maksimal,” ujarnya.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh siswa SMAS Plus Miftahul Ulum semakin siap menghadapi tantangan akademik di masa mendatang dan terus menumbuhkan semangat belajar sesuai dengan semboyan sekolah untuk ujian kali ini: “Tunjukkan kemampuan terbaikmu. Sukses menanti di setiap usaha yang tulus.”

PENGELOLA SMAS PLUS MU

Rumzil Azizah, M.Pd

(Kepala)

Nilta Najmur R., M.Pd

(W. Kurikulum)

Tutik Herawti, S.Pd

(W. Kesiswaan)

Hisbullah Huda, SH.I

(W. Sarpas)

Moh. Hariyanto

(W. Humas)

Sofiyatul Husna

(Bendahara)

Hairul Jamal

(K. TU)

MOH. NUR

(OPS)

Maps Dan Kontak

Jika ada yang ingin ditanyakan silahkan kirim E-Mail, WA dan bisa berkunjung ke alamat dibawah ini

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Featured