Memaknai Rujakan dalam Bingkai 8 Dimensi Profil Lulusan
![]() |
Rujakan membangun kebersamaan |
Budaya lokal sering kali menyimpan kearifan yang tidak hanya bernilai sosial, tetapi juga mendukung pendidikan karakter. Salah satunya adalah tradisi rujakan, yaitu kegiatan makan rujak secara bersama-sama. Bagi masyarakat Jawa dan Madura, rujakan bukan sekadar kuliner, melainkan simbol kebersamaan, kegembiraan, dan penghormatan terhadap kearifan lokal. Jika dimaknai lebih dalam, rujakan dapat dihubungkan dengan 8 dimensi profil lulusan, sehingga menjadi media edukatif yang sarat nilai.
1. Spiritual-Keagamaan
Rujakan biasanya diawali dengan doa bersama sebagai bentuk syukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT. Tradisi ini menanamkan kesadaran spiritual bahwa makanan yang sederhana pun patut disyukuri. Dengan demikian, siswa terbiasa menempatkan nilai agama sebagai dasar dalam setiap aktivitas.
2. Moral dan Akhlak
Dalam rujakan, setiap orang diajarkan untuk berbagi, menghormati teman, dan tidak rakus ketika mengambil bagian. Nilai moral ini membentuk akhlak mulia berupa kesopanan, kerendahan hati, serta kesadaran untuk menghargai hak orang lain.
3. Kebangsaan dan Nasionalisme
Rujakan adalah bagian dari kekayaan budaya Nusantara. Melestarikan rujakan berarti turut menjaga identitas bangsa. Melalui kegiatan ini, siswa dapat menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya lokal sebagai bagian dari jati diri Indonesia.
4. Keilmuan dan Literasi
Kegiatan rujakan dapat menjadi media belajar. Siswa bisa mengenal aneka jenis buah, memahami kandungan gizi, dan mengaitkannya dengan pelajaran sains. Selain itu, rujakan juga bisa dipakai sebagai bahan pengayaan literasi budaya dan bahasa melalui cerita rakyat atau peribahasa yang terkait dengan buah-buahan.
5. Keterampilan Hidup
Membuat rujak membutuhkan keterampilan praktis: mulai dari mengupas, mengiris buah, mengulek bumbu, hingga menyajikannya. Semua itu melatih kecakapan hidup sederhana yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.
6. Kreativitas dan Estetika
Rujakan sarat nilai seni. Perpaduan warna buah yang beragam serta harmoni rasa manis, pedas, dan asam melatih siswa mengapresiasi keindahan. Mereka juga terdorong untuk berkreasi dalam penyajian, menumbuhkan kreativitas yang selaras dengan nilai estetika.
7. Sosial dan Kepedulian
Rujakan selalu dilakukan secara berkelompok. Suasana ini melatih interaksi sosial, kerjasama, dan empati. Siswa belajar membangun kebersamaan tanpa membedakan latar belakang, sehingga memperkuat solidaritas sosial.
8. Kemandirian dan Tanggung Jawab
Proses rujakan menuntut kemandirian dalam menyiapkan bahan, menjaga kebersihan, hingga menyelesaikan kegiatan dengan tertib. Hal ini menanamkan tanggung jawab, disiplin, serta kesadaran untuk menuntaskan pekerjaan secara mandiri.
Rujakan, jika dipahami lebih jauh, bukan hanya aktivitas makan bersama, melainkan sarana pendidikan karakter yang kontekstual. Melalui rujakan, 8 dimensi profil lulusan dapat diinternalisasikan secara alami: mulai dari spiritualitas hingga tanggung jawab. Dengan demikian, pelestarian tradisi lokal seperti rujakan dapat menjadi strategi inovatif dalam pendidikan karakter sekaligus penguatan identitas bangsa.
Tags :
Lutfi
MEDIA SMAS PLUS MIFTAHUL ULUM
Ditunggu ide-idenya pada kolom komentar sebagai ikhtiar bersama meningkatkan kualitas pendidikan
- Lutfi
- Jl. Pesantren No. 11 Tarate Pandian Sumenep
- smaplusmu@gmail.com
- 085233233188
Posting Komentar