Kamis, 24 Juli 2025

Memaknai Hari Anak Nasional dalam Lingkup Pendidikan Di Sekolah

 

Ilustrasi pendidikan di sekolah (Sumber : Dok.pribadi) 

Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli bukanlah sekadar perayaan semata yang hanya dilakukan dengan beberapa kegiatan seremonial. 

Akan tetapi, Hari Anak Nasional merupakan momentum untuk refleksi dengan penuh kesadaran bahwa anak adalah aset penerus bangsa yang akan mengemban amanah berkelanjutan meneruskan cita-cita bangsa Ini untuk menjadi bangsa yang maju, apalagi dalam konteks Indonesia Emas 2045. 

Dalam konteks pendidikan, Hari Anak Nasional merupakan wadah untuk melakukan evaluasi secara mendalam terhadap pendidikan bangsa ini. Pertanyaan-pertanyaan seperti apakah pendidikan bangsa ini sudah ramah anak? Apakah pendidikan bangsa ini telah menjangkau seluruh anak-anak nan jauh di sana? Apakah anak-anak bangsa ini telah mengenyam pendidikan yang setara? dan pertanyaan lainnya yang perlu diberikan jawaban dan implementasi nyata dari jawaban tersebut. 

Sayangnya jawaban yang diharapkan tidak sepenuhnya kabar baik yang memancarkan harapan untuk masa depan emas itu. Waktu memberikan jawaban sebaliknya bahwa lingkungan pendidikan bangsa ini masih menjadi tempat yang rentan bagi anak-anak untuk memperoleh atau melakukan tindakan bullying dan tindak kekerasan. 

Bahkan, ironisnya bullying tidak hanya dilakukan antar siswa tetapi juga dilakukan oleh guru terhadap siswa. Padahal, Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 menjamin hak setiap warga negara untuk mendapatkan pendidikan dan Undang-Undang Perlindungan Anak menegaskan hak anak untuk tumbuh, berkembang, mendapat pendidikan, dan perlindungan dari kekerasan. 

Pun begitu, pertanyaan selanjutnya juga masih belum terjawab sempurna. Pemerataan pendidikan masih jauh panggang dari api. Artinya sejauh ini masih banyak anak yang bekum bisa memanfaatkan fasilitas pendidikan yang memadai. Mulai dari akses jalan yang sulit, fasilitas gedung yang kurang layak, media pembelajaran yang terbatas sampai pada akses internet yang susah atau bahkan tidak ada sama sekali. 

Jawaban akan problematika ini sampai saat ini masih menjadi misteri sampai kapan akan tuntas. Disparitas pendidikan orang kaya dan miskin, perkotaan dan pedesaan, sekolah negeri dan swasta menjadi contoh nyata ketidaksetaraan pendidikan. 

Oleh karena itu sebagaimana yang telah disebutkan di awal, Hari Anak Nasional adalah momentum untuk merefleksi dan mengevaluasi apa yang telah lalu dari pendidikan saat ini. Hari Anak Nasional juga dapat dijadikan ruang pentas untuk mewujudkan pendidikan yang ramah anak. 

Sekolah sebagai institusi pendidikan yang notabene adalah rumah kedua bagi anak sudah seharusnya menjadi surga yang memberikan rasa aman dan nyaman. Jika sudah demikian bukan suatu yang mustahil akan lahir anak-anak yang memiliki profil lulusan yang baik dan membanggakan. 

Namun, catatan terbesar dalam mewujudkan impian tersebut adalah sinergi antara empat pilar penting pendidikan yakni sekolah, keluarga, masyarakat dan pemerintah. Sekolah tidak akan menghasilkan profil lulusan sesuai harapan manakala tidak didukung oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah. Begitu juga dengan pemerintah yang menginginkan generasi emas mendatang tanpa membuat kebijakan yang mendukung sekolah dan siswa justeru akan melahirkan kecemasan. 

Meminjam istilah prinsip pembelajaran bahwa impian tersebut akan terwujud manakala melakukannya dengan prinsip berkesadaran, bermakna dan berbahagia. Artinya, mari kita renungkan bersama dengan penuh kesadaran bahwa Hari Anak Nasional bukanlah ritual sehari dimana hari berikutnya kemudian dilupakan dan bukanlah ritual perorangan tetapi seluruh elemen pendidikan dan masyarakat. Hari Anak Nasional adalah ritual sepanjang waktu yang memiliki makna untuk mewujudkan kebahagiaan bersama. 



Penulis : Moh. Lutfi
Guru Bahasa Indonesia


Tags :

bm

Lutfi

MEDIA SMAS PLUS MIFTAHUL ULUM

Ditunggu ide-idenya pada kolom komentar sebagai ikhtiar bersama meningkatkan kualitas pendidikan

  • Lutfi
  • Jl. Pesantren No. 11 Tarate Pandian Sumenep
  • smaplusmu@gmail.com
  • 085233233188

Posting Komentar